Artis Komedian "Tessy" | Foto: Antara |
Sebenarnya, batu akik sudah mulai banyak dipakai oleh kalangan orang tua yang telah berusia lanjut, dari zaman artis komedian Tessy, yang emmiliki cincin batu akik yang besar-besar. Saat itu Tessy sering memainkan lakon "laki-laki banci" yang sering tayang di srimulat. Saat itu juga media cukup gencar dalam menayangkan informasi selebriti tentang "gaya hidup" para artis yang gemar memakai cincin tersebut.
Seperti dalam prinsip ekonomi, semakin banyak yang mencari dan stok barang yang tetap. Maka harga barang akan naik dengan sendirinya, tanpa perlu dinaikkan. Sama halnya dengan kasus melejitnya harga batu akik, dari ratusan ribu hingga ke jutaan, dan bahkan di dalam pemberitaan terakhir harga batu akik tembus ke triliunan rupiah.
Bisnis Batu Akik yang Menggiurkan
Tidak seperti bisnis musiman sebelumnya, seperti ikan louhan, ikan arwana, dan bunga anggrek atau semacam tanaman yang lainnya. Mereka senantiasa beranak-pinak dan bertambah terus-menerus sehingga mampu menyetok kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga harga yang naik cenderung stabil.
Berbeda dengan batu perhiasan batu akik (gunung), batu akik artinya batu gunung sehingga jumlah batu akik di alam cenderung tetap. Sehingga hampir sama kasusnya dengan minyak bumi, tanah, dan emas, tiga kebutuhan itu cenderung naik namun jumlahnya tetap sehingga bisnis batu akik ini diprediksi akan panjang tidak akan turun.
Bahkan, bisnis batu akik ini berpotensi jadi barang hiasan yang mampu diekspor ke luar negeri dalam jumlah besar. Mengingat batu akik bukan lagi dijadikan objek jimat, saat trend awal masyarakat era 1970'an. Namun sudah menjadi barang perhiasan untuk para pemuda, bahkan kalangan remaja pun menyukainya.
Menurut penuturan dari Blogger Akiks.com, jenis batu akik Black Opal, Giok hingga Garnet memiliki nilainya sendiri-sendiri. Seperti jenis Painite yang memiliki nilai Rp750 Juta/karat. Batu mulia langka ini ditemukan di Myanmar dan masuk dalam jenis meneral borat (BO3). Painite mengandung jejak vanadium sehingga bisa berubah warna. Batu ini kali pertama ditemukan seorang merolog Inggris sekitar tahuan 1950-an. Harganya mencapai US$60.000 per karat.
Blue Garnet | Foto: Marin Mineral |
Serendibite | Foto: Christal Teasure |
Serendibite hanya ditemukan di dua tempat di dunia yaitu Sri Lanka dan Birma. Karena masuk dalam kategori batu mulia langka, harga Serendibite mencapai US$2,5 Juta atau sekitar Rp31,2 miliar per karat.
Nah ada juga jenis Kalung Giok (Jadeite Necklace), Jadeite Necklace adalah salah satu batu akik paling legendaris di dunia. Batu dengan warna khas hijau ini tidak hanya indah namun dipercaya sebagai simbol keberuntungan bagi pemiliknya.
Jadeite Necklace | Foto: Amazon |
Diamond Hope atau Intan Harapan | Foto: Brown Safe |
Dari angka-angkanya memang sangat fantastis, sangat besar setara dengan harga satu buah pesawat. Namun yang perlu dicatat adalah, memang mencari batu jenis-jenis tersebut sangatlah susah. Di alam, jumlah batu jenis tersebut sangat sulit ditemui, belum ada metode khusus bagaimana untuk menemukan batuan tersebut.
Bagaimana, masih berminat terjun ke dunia bisnis batu akik? :)
No comments:
Post a Comment